Bagaimana Bank Mengelola Cadangan Wajib dan Membayar Bunga ?

by -285 Views

Seputaremas.co.id | 4 Januari 2025 JakartaFiat money adalah uang yang nilainya tidak didukung oleh komoditas seperti emas atau perak, tetapi hanya berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang mengeluarkannya. Misalnya, uang kertas yang kita gunakan sehari-hari tidak memiliki nilai intrinsik dimana selembar kertas itu hanya berharga karena kita percaya bahwa uang itu bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa. Pemerintah atau bank sentral yang menjamin nilainya, bukan karena ada cadangan emas yang mendukungnya.

Contoh sederhana: Bayangkan kamu membawa uang kertas Rp100.000. Uang itu hanya kertas biasa, tetapi kita semua setuju bahwa kertas itu memiliki nilai karena pemerintah mengatakan demikian, memang kita percaya 100rb tersebut secara nominal, tapi dalam hal ini baik bank sentral maupun pemerintah tidak pernah bilang bahwa nilai nya akan di jamin tetap sama.

Fractional Reserve Requirement

Fractional reserve adalah sistem di mana bank hanya menyimpan sebagian kecil dari dana nasabah sebagai cadangan dan menggunakan sisanya untuk memberikan pinjaman. Misalnya, jika seseorang menabung Rp1.000.000 di bank, bank tidak menyimpan seluruh uang itu. Mereka hanya menyisihkan sebagian kecil, katakanlah 10% (Rp100.000), sebagai cadangan, dan sisanya (Rp900.000) dipinjamkan kepada orang lain.

Akibatnya, uang yang “diciptakan” di dalam sistem ekonomi menjadi lebih besar dari jumlah uang asli. Ini disebut “money multiplier”. Walaupun terdengar bagus karena dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, jika terlalu banyak uang yang “diciptakan” tanpa kontrol, itu bisa menyebabkan inflasi atau krisis keuangan.

Analogi: Bayangkan kamu memiliki satu potong kue, tetapi kamu memotongnya menjadi 10 bagian kecil dan memberikannya ke teman-temanmu, sehingga terlihat seperti ada lebih banyak kue daripada yang sebenarnya.

Interest-Based System

Sistem berbasis bunga adalah cara di mana bank atau lembaga keuangan meminjamkan uang kepada nasabah dan mengenakan bunga sebagai biaya atas pinjaman tersebut. Misalnya, jika kamu meminjam Rp1.000.000 dengan bunga 10% per tahun, maka pada akhir tahun kamu harus mengembalikan Rp1.100.000 (pinjaman pokok + bunga).

Sistem ini memungkinkan lembaga keuangan untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah. Bunga yang terlalu tinggi bisa membebani peminjam dan membuat mereka sulit melunasi pinjaman. Selain itu, jika bunga terus-menerus diterapkan, beban utang secara keseluruhan akan meningkat, dan ini bisa menjadi masalah bagi perekonomian.

Bayangkan ini seperti meminjam sepeda dari teman, tetapi temanmu meminta kamu mengembalikannya dengan tambahan satu helm. Setiap kali kamu meminjam lagi, helm tambahan itu terus bertambah.

Hubungan Ketiganya

Ketiga konsep ini saling terkait. Fiat money menjadi dasar dari sistem keuangan modern. Bank menggunakan fractional reserve untuk memperluas jumlah uang beredar di masyarakat. Lalu, uang yang diperluas ini sering digunakan dalam interest-based system, di mana bunga menjadi salah satu cara utama bank menghasilkan keuntungan.

Namun, kombinasi ketiganya juga bisa menjadi pedang bermata dua. Ketika uang fiat, pinjaman berlebih, dan bunga tinggi tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa berupa inflasi, ketimpangan ekonomi, atau bahkan krisis keuangan.

Simulasi bunga tabungan, kita memerlukan beberapa informasi dasar:

  1. Saldo minimal dan maksimal, Rentang saldo tabungan yang ingin disimulasikan.
  2. Suku bunga tabungan tahunan (misalnya 2% per tahun).
  3. Frekuensi penghitungan bunga, Biasanya bulanan atau tahunan.
  4. Metode perhitungan bunga, Berdasarkan saldo rata-rata atau saldo harian.

Sebagai contoh, mari kita buat simulasi bunga tabungan dengan rincian berikut:

  • Saldo minimal: Rp1.000.000
  • Saldo maksimal: Rp10.000.000
  • Suku bunga tahunan: 2% (dibagi 12 untuk bunga bulanan).
  • Frekuensi perhitungan: Bulanan.

Berikut tabel simulasi bunga:

Berikut adalah tabel simulasi bunga tabungan berdasarkan saldo minimal hingga maksimal:

Saldo (IDR)Bunga Bulanan (IDR)
1,000,0001,666.67
2,000,0003,333.33
3,000,0005,000.00
4,000,0006,666.67
5,000,0008,333.33
6,000,00010,000.00
7,000,00011,666.67
8,000,00013,333.33
9,000,00015,000.00
10,000,00016,666.67

Dalam simulasi ini, bunga dihitung berdasarkan saldo tabungan bulanan dengan suku bunga tahunan sebesar 2%. Anda dapat menyesuaikan rentang saldo, suku bunga, atau frekuensi penghitungan sesuai kebutuhan. ​sebagai contoh, anda menabung uang 10Jt, dan mendapatkan bunga 2% yakni 200rb dalam satu tahun.

Simulasi bunga deposito dengan saldo minimal hingga maksimal:

Deposit Amount (IDR)Monthly Interest (IDR)Total Interest for Tenor (IDR)
1,000,0004,166.6750,000.00
2,000,0008,333.33100,000.00
3,000,00012,500.00150,000.00
4,000,00016,666.67200,000.00
5,000,00020,833.33250,000.00
6,000,00025,000.00300,000.00
7,000,00029,166.67350,000.00
8,000,00033,333.33400,000.00
9,000,00037,500.00450,000.00
10,000,00041,666.67500,000.00

Keterangan:

  • Deposit Amount (IDR): Besar deposito.
  • Monthly Interest (IDR): Bunga yang diterima setiap bulan.
  • Total Interest for Tenor (IDR): Total bunga selama tenor 12 bulan.

Rumus bunga dihitung dengan asumsi tidak ada perhitungan bunga majemuk.

Simulasi kredit bank, mulai dari dana terkecil hingga besar, beserta total pembayaran dan bunga yang dibayarkan. Asumsi bunga per tahun 12%, tenor 12 bulan, dan menggunakan bunga flat (bunga dihitung berdasarkan jumlah pinjaman pokok, bukan saldo yang berkurang).

Loan Amount (IDR)Monthly Installment (IDR)Total Payment (IDR)Total Interest (IDR)
1,000,00095,0001,140,000140,000
2,000,000190,0002,280,000280,000
3,000,000285,0003,420,000420,000
4,000,000380,0004,560,000560,000
5,000,000475,0005,700,000700,000
6,000,000570,0006,840,000840,000
7,000,000665,0007,980,000980,000
8,000,000760,0009,120,0001,120,000
9,000,000855,00010,260,0001,260,000
10,000,000950,00011,400,0001,400,000

Penjelasan:

  • Loan Amount (IDR): Jumlah pinjaman yang diajukan.
  • Monthly Installment (IDR): Cicilan bulanan yang harus dibayar.
  • Total Payment (IDR): Total pembayaran selama 12 bulan (cicilan bulanan × 12).
  • Total Interest (IDR): Bunga yang dibayar selama tenor (Total Payment – Loan Amount).

Simulasi ini menggunakan bunga flat, yang berarti bunga dihitung berdasarkan jumlah pinjaman pokok dan tidak berubah seiring waktu.

Bayangkan sebuah bank memiliki dana awal sebesar Rp10 triliun. Dalam sistem perbankan modern, ada yang disebut Fractional Reserve Requirement atau cadangan wajib, yang mewajibkan bank menyimpan sebagian kecil dari total dana tersebut, misalnya 10%. Jadi, dari Rp10 triliun, bank harus menyimpan Rp1 triliun sebagai cadangan di Bank Sentral, sebagai bentuk jaminan likuiditas. Sisanya, Rp9 triliun, bisa digunakan untuk aktivitas produktif seperti memberikan pinjaman kepada nasabah.

Ketika bank memberikan pinjaman, mereka menerapkan bunga, misalnya 10% per tahun. Artinya, dari Rp9 triliun yang dipinjamkan, bank akan mendapatkan pendapatan bunga sebesar Rp0.9 triliun atau Rp900 miliar dalam setahun. Inilah inti dari interest-based system, di mana bank mendapatkan keuntungan dari selisih bunga pinjaman yang mereka kenakan dibandingkan dengan bunga yang mereka bayarkan kepada penabung.

Namun, bank tidak hanya menerima uang dari pinjaman. Mereka juga harus membayar bunga kepada nasabah yang menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito. Dari total dana awal, 40% biasanya merupakan tabungan, yang berarti Rp4 triliun. Jika bunga tabungan adalah 2% per tahun, bank harus membayar Rp80 miliar sebagai imbalan. Sementara itu, 60% dana lainnya berbentuk deposito, sebesar Rp6 triliun. Deposito memiliki bunga lebih tinggi, misalnya 5% per tahun, sehingga bank harus membayar Rp300 miliar kepada para pemegang deposito.

Dengan demikian, meskipun bank mendapatkan pendapatan Rp900 miliar dari bunga pinjaman, mereka juga memiliki kewajiban membayar bunga tabungan dan deposito sebesar Rp380 miliar. Setelah semua dihitung, bank masih menghasilkan keuntungan bersih Rp520 miliar. Ini adalah contoh bagaimana bank mengelola dana dalam sistem perbankan modern, menciptakan keuntungan dari perbedaan antara pendapatan bunga dan biaya bunga yang mereka bayarkan.

Hal ini menggambarkan peran penting bank sebagai perantara keuangan, yang menghubungkan pihak yang memiliki dana lebih (penabung) dengan pihak yang membutuhkan dana (peminjam), sambil memastikan keuntungan bagi operasional mereka. Sederhananya, bank seperti jembatan yang mengalirkan uang dari satu sisi ke sisi lain, namun mereka mengambil “tol” dalam bentuk bunga untuk memastikan roda bisnis tetap berputar.

Lalu dari semua Uang Beredar yang ada, Berapa Bank akan Menerima keuntungan?

Rasio M2 di Bank Sentral dan di luar (masyarakat dan lembaga keuangan lainnya) bervariasi tergantung pada kebijakan moneter, struktur ekonomi, dan kondisi likuiditas setiap negara. namun umumnya begini M2 biasanya terdistribusi;

Komposisi M2:

  1. Di Bank Sentral (Reserve Money)
    • Persentase: Biasanya sekitar 10-15% dari total M2.
    • Komponen: Termasuk cadangan bank komersial di bank sentral dan uang tunai yang dikelola oleh bank sentral.
    • Fungsi: Menyediakan likuiditas bagi sistem perbankan dan mendukung kestabilan keuangan.
  2. Di Luar Bank Sentral (Masyarakat dan Bank Komersial)
    • Persentase: Sekitar 85-90% dari total M2.
    • Komponen:
      • Uang tunai yang beredar di masyarakat.
      • Tabungan, giro, dan deposito di bank komersial.
    • Fungsi: Mendukung transaksi ekonomi, simpanan masyarakat, dan pinjaman oleh bank.

Contoh Praktis (Misal M2 Global = $100 Triliun):

  • Di Bank Sentral:
    • 10-15% = $10-$15 Triliun (termasuk cadangan wajib dan uang fisik).
  • Di Luar Bank Sentral:
    • 85-90% = $85-$90 Triliun (dalam bentuk tabungan, deposito, dan uang tunai di masyarakat).

Variasi Berdasarkan Negara:

  • Negara Berkembang:
    • Rasio cadangan di bank sentral mungkin lebih tinggi karena kebijakan yang cenderung konservatif untuk mendukung stabilitas.
  • Negara Maju:
    • Sebagian besar M2 berada di luar bank sentral karena sektor keuangan lebih berkembang dan masyarakat cenderung menyimpan uang dalam bentuk digital atau instrumen investasi.

Distribusi ini dapat berubah bergantung pada kebijakan moneter, seperti pengetatan likuiditas atau pelonggaran kuantitatif (quantitative easing), yang dapat memengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat dan bank sentral.

M2 adalah ukuran jumlah uang beredar yang mencakup uang tunai, simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka kecil. Berikut adalah tabel yang merinci M2 untuk beberapa negara dari awal hingga akhir tahun 2024, beserta perubahan yang terjadi:

NegaraM2 Awal Tahun 2024M2 Akhir Tahun 2024Perubahan (%)
Amerika Serikat$20.68 triliun$21.45 triliun+3.73%
Tiongkok¥307 triliun¥311.88 triliun+1.59%
India₹63.26 triliun₹63.26 triliun0%
IndonesiaRp9,100 triliunRp9,175.8 triliun+0.83%
Zona Euro€15.54 triliun€15.54 triliun0%

Perubahan dalam M2 mencerminkan dinamika ekonomi masing-masing negara, termasuk kebijakan moneter, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan M2 umumnya menunjukkan ekspansi moneter, sementara penurunan dapat mengindikasikan pengetatan likuiditas.

Perlu dicatat bahwa data M2 dapat bervariasi antara negara dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, termasuk kebijakan moneter dan kondisi pasar, sebagai contoh, M2 di suatu negara dapat bertambah dan berkurang tergantung perpindahan uang dari suatu negara ke negara lainnya, capital flow. namun itu bila dalam hal ini dana yang masuk atau keluar melewati bank sentral yang di pantau oleh otoritas moneter.

Berapa keuntungan bank dan bunga yang dibayarkan kepada nasabah dari total M2 beredar, kita dapat menggunakan pemodelan dengan contoh data M2 Amerika Serikat saat ini (sekitar $21 triliun). Dalam sistem perbankan, sebagian besar dana M2 tersimpan dalam bentuk tabungan, deposito, dan giro di bank komersial. Mari kita lihat skenario berikut:

Misalkan dari total M2 sebesar $21 triliun, 10% berada di bank sentral (cadangan), sehingga $18.9 triliun berada di luar bank sentral. Dari angka tersebut, sebagian besar menjadi sumber dana bank komersial untuk memberikan pinjaman. Bank komersial biasanya menyimpan sebagian kecil sebagai cadangan wajib (katakanlah 10%), sehingga sekitar $17 triliun dapat digunakan untuk pinjaman.

Bank mengenakan suku bunga rata-rata sekitar 5% pada pinjaman dan membayar bunga rata-rata 1.5% pada tabungan dan 3% pada deposito. Jika rasio tabungan dan deposito adalah 40% : 60%, dana tabungan adalah $7.56 triliun, dan deposito adalah $11.34 triliun. sebagai contoh saja.

Dari pinjaman $17 triliun dengan bunga 5%, bank menghasilkan pendapatan $850 miliar. Sementara itu, bank harus membayar bunga kepada nasabah sebesar $113.4 miliar untuk deposito (3% dari $11.34 triliun) dan $113.4 miliar untuk tabungan (1.5% dari $7.56 triliun). Total bunga yang dibayarkan kepada nasabah adalah $226.8 miliar.

Keuntungan bersih bank adalah selisih antara pendapatan dari pinjaman dan bunga yang dibayarkan, yaitu $850 miliar – $226.8 miliar = $623.2 miliar. Angka ini hanyalah simulasi yang di perhitungkan Jika rasio antara tabungan dan deposito adalah 40% : 60%, yang sekaligus mencerminkan keuntungan sebelum mempertimbangkan biaya operasional, pajak, dan pengeluaran lainnya.

Intinya, secara nyata Federal Reserve akan menambahkan uang baru sebanyak $770.000.000 kedalam peredaran saat ini, namun yang baru di bayarkan adalah katakanlah $623.2 miliar untuk bunga deposito dan tabungan, yang artinya msih tersisa $146,8 miliar uang baru, yang belum dikeluarkan.

Pemodelan ini menggambarkan bagaimana bank memanfaatkan dana M2 untuk menghasilkan keuntungan sambil memenuhi kewajiban bunga kepada nasabah, sekaligus menunjukkan peran penting suku bunga dalam sistem perbankan modern dalam merampok kekayaan rakyat sipil lewat pembayaran bunga bank dengan pencetaan uang baru, yang jelas akan berdampak inflasi, dan devaluasi penurunan nilai uang, sebagai contoh anda memegang uang $100.000 dimana uang tersebut tidak di simpan di bank dalam tabungan atau deposito, maka dalam priode tersebut untuk mendapatkan daya beli yang sama uang yang anda butuhkan adalah $103.723,40 atau menyusut daya beli nya $3.723,40 yang bila di hitung nominal sebenarnya adalah $96.276,6 bayangkan uang $3.723,40 yang di ambil tersebut adalah hasil keja keras anda, hitung disini!

Selain itu, Menurut data terbaru, utang nasional Amerika Serikat telah mencapai rekor tertinggi, melampaui 36 triliun dolar AS. Peningkatan signifikan ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir; pada Juli 2024, utang nasional tercatat melampaui 35 triliun dolar AS. Kenaikan ini mencerminkan tantangan fiskal yang dihadapi oleh pemerintah AS, dengan rasio utang terhadap PDB kini berada di sekitar 122,85%. yang mana jumlah utang tersebut lebih besar daripada peredaran M2 Amerika Serikat saat ini.

yang jadi Pertanyaan sekarang adalah, Kapan Amerika serikat akan Megakui bankrut setelah terus Menumpuk utang? ataukah Menunggu Kekacauan dan Keruntuhan tatana Sosial di negaranya terlebih dahulu? (red)

Tentang Penulis Redaksi

Gravatar Image
Team Redaksi