Seputaremas.co.id | 1 Oktober 2024 Jakarta – Harga emas melanjutkan tren rekor tingginya dalam perdagangan Asia sejak Rabu minggu lalu, seiring optimisme yang terus berlanjut terkait penurunan suku bunga AS yang menekan nilai dolar. Lebih banyak petunjuk mengenai kondisi ekonomi AS diharapkan muncul dalam beberapa hari mendatang.
Di sisi logam industri, harga tembaga sedikit menurun setelah mencapai puncak dua bulan berkat optimisme atas langkah-langkah stimulus tambahan dari China, sebagai negara pengimpor utama.
Harga logam secara umum terdorong oleh penurunan nilai dolar yang baru-baru ini jatuh ke level terendah dalam 14 bulan setelah Federal Reserve memotong suku bunga minggu lalu. Bank sentral juga mengumumkan dimulainya siklus pelonggaran yang diharapkan akan membawa suku bunga lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang.
Emas spot naik 0,3% menjadi rekor tertinggi $2,670.52 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk bulan Desember mencapai puncak $2,694.75 per ons.
Prospek penurunan suku bunga menjadi dukungan utama bagi harga emas, karena para trader memperhitungkan biaya peluang yang lebih rendah untuk berinvestasi di aset tanpa imbal hasil.
Sejumlah pembicara dari Fed dijadwalkan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga minggu ini, terutama pidato oleh Ketua Jerome Powell pada hari Kamis. Data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi yang disukai oleh Fed, akan dirilis pada hari Jumat dan diharapkan turut memengaruhi rencana bank sentral terkait suku bunga.
Analis Citi memprediksi bahwa Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga total sebesar 125 basis poin setelah pemotongan sebesar 50 basis poin minggu lalu. Goldman Sachs memperkirakan pemotongan 25 basis poin pada setiap pertemuan dari bulan November hingga Juni 2025.
Prospek suku bunga yang lebih rendah menekan dolar, memungkinkan kenaikan pada logam berharga. Emas juga melihat permintaan sebagai aset aman di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, saat Israel melanjutkan ofensifnya terhadap Hamas dan Hezbollah, kini melakukan Serangan ke Yaman dan Ketegangan berlanjut Kepada Iran, walau Iran di halang-halangi dengan di berikan Peringatan Oleh Amerika, agar Tidak Masuk ke Zona Konflik.
Logam berharga lainnya sedikit menurun pada hari Rabu minggu lalu, tetapi tetap mencatatkan kenaikan yang kuat dalam sesi-sesi sebelumnya. Kontrak berjangka platinum turun 0,1% menjadi $988.80 per ons, sedangkan kontrak perak turun 0,5% menjadi $32.267 per ons.
Harga Tembaga Campur, Optimisme China Berlanjut
Kontrak berjangka tembaga acuan di London Metal Exchange naik 0,3% menjadi $9,858.50 per ton, sementara kontrak tembaga satu bulan turun 0,2% menjadi $4.5158 per pon. Kedua kontrak tersebut berada di puncak lebih dari dua bulan.
Logam merah mengalami lonjakan kuat pada hari Selasa setelah China, sebagai pengimpor utama, mengumumkan lebih banyak langkah stimulus moneter untuk mendukung pertumbuhan, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan tembaga di negara tersebut.
Namun, para analis menyatakan bahwa Beijing perlu melakukan lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan, terutama di sisi fiskal. (red)