Seputaremas.co.id | 28 September 2024 Jakarta – Menggunakan standar nilai sebagai nilai tukar dapat memiliki beberapa keuntungan, baik dalam konteks mata uang nasional maupun dalam perdagangan internasional. Alat tukar Pembayaran yang berdasarkan pada standar nilai akan memiliki keuntungan sebagai berikut.
Stabilitas Harga dan Inflasi Terjaga
Standar nilai seperti standar emas atau mata uang yang di-back-up oleh komoditas memungkinkan harga barang dan jasa menjadi lebih stabil. Ini mengurangi risiko inflasi berlebihan karena jumlah mata uang yang beredar dikendalikan oleh cadangan nilai tersebut.
Kepercayaan dan Kepastian dalam Perdagangan
Standar nilai yang konsisten menciptakan kepercayaan di pasar karena memberikan kepastian tentang nilai mata uang. Hal ini sangat penting dalam perdagangan internasional, di mana pedagang dan investor menginginkan jaminan nilai tukar yang stabil saat melakukan transaksi.
Mencegah Fluktuasi Nilai Tukar yang Berlebihan
Standar nilai, seperti emas, dapat membantu menjaga nilai tukar antar mata uang agar tidak mengalami fluktuasi yang ekstrem. Dengan demikian, stabilitas ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan karena investor dan bisnis tidak perlu khawatir tentang perubahan nilai tukar yang mendadak.
Mengurangi Risiko Devaluasi Mata Uang
Negara yang menggunakan standar nilai, terutama standar komoditas, dapat lebih terlindungi dari risiko devaluasi mata uang yang disebabkan oleh pencetakan uang berlebihan oleh pemerintah. Standar ini membatasi kemampuan pemerintah untuk meningkatkan jumlah uang beredar secara sewenang-wenang.
Memfasilitasi Perdagangan Internasional
Standar nilai membuat perbandingan antara mata uang dari berbagai negara menjadi lebih sederhana. Hal ini membantu memfasilitasi perdagangan internasional karena pelaku ekonomi dapat memperkirakan nilai tukar dengan lebih akurat.
Pengendalian Arus Modal yang Lebih Baik
Dengan standar nilai yang kuat, pemerintah dapat lebih mudah mengendalikan arus modal masuk dan keluar negara. Ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap arus modal spekulatif yang dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Secara keseluruhan, menggunakan standar nilai untuk nilai tukar memberikan stabilitas ekonomi dan meningkatkan kepercayaan dalam perdagangan, meskipun juga memiliki beberapa kekurangan seperti kurangnya fleksibilitas dalam kebijakan moneter.
Dalam hal ini, contoh penerapan Alat tukar Pembayaran pernah terjadi di masa-masa Pemerintahan Kejayaan Islam, dimana Dinar dan dirham dianggap anti-inflasi karena mereka didasarkan pada nilai intrinsik dari komoditas fisik, yaitu emas (dinar) dan perak (dirham).
Dinar dan dirham adalah Alat Tukar Pembayaran yang terbuat dari bahan emas dan perak, yang mana itu memiliki nilai intrinsik berdasarkan kelangkaan dan sifat fisiknya. Karena nilai kedua logam mulia ini tidak mudah berubah secara drastis, maka nilai dinar dan dirham relatif lebih stabil dibandingkan dengan mata uang kertas yang bisa dicetak tanpa batas oleh bank sentral.
Faktor utama Inflasi biasanya terjadi ketika jumlah uang yang beredar di suatu negara meningkat dengan cepat tanpa peningkatan yang setara dalam jumlah barang dan jasa. Namun, karena emas dan perak memiliki pasokan yang terbatas dan tidak bisa diproduksi secara massal seperti halnya uang kertas, hal ini dapat menghindari kemungkinan pencetakan berlebihan yang sering menjadi penyebab inflasi.
Penambangan emas dan perak sulit dan mahal, sehingga pasokan mereka di pasar terbatas. Ini menyebabkan jumlah dinar dan dirham yang beredar selalu stabil dan tidak dapat ditambah seenaknya oleh pemerintah atau bank sentral. Dengan keterbatasan pasokan ini, inflasi yang biasanya disebabkan oleh kelebihan pasokan uang dapat dicegah.
Dengan penerapan Standar Nilai pada Alat Pembayaran, Masyarakat umumnya akan lebih mempercayai uang yang berbasis komoditas seperti emas dan perak, dibandingkan uang fiat yang tidak didukung oleh apa pun selain kepercayaan pada pemerintah yang mengeluarkannya. Ketika kepercayaan publik terhadap mata uang menurun, inflasi sering terjadi karena orang-orang mulai kehilangan kepercayaan pada nilainya. Namun, dinar dan dirham memiliki nilai yang nyata, sehingga kepercayaan tetap tinggi, sekalipun kepercayaa terhadap Pemerintahan mungkin turun.
Emas dan perak cenderung mempertahankan daya beli mereka dalam jangka panjang. Saat inflasi terjadi dalam mata uang fiat, daya beli uang tersebut menurun berkali-kali lipat, tetapi emas dan perak sering kali mengalami peningkatan nilai yang sama relatif terhadap uang fiat. Dengan kata lain, dinar dan dirham secara alami dapat ‘melindungi’ nilai kekayaan terhadap depresiasi mata uang yang disebabkan oleh Inflasi.
Emas dan perak dihargai di seluruh dunia, tidak peduli wilayah atau negara. Ini berarti bahwa nilai dinar dan dirham tidak hanya stabil secara domestik, tetapi juga secara internasional. Inflasi yang biasanya berdampak pada mata uang lokal tidak mempengaruhi logam mulia dengan cara yang sama, karena mereka diakui secara universal sebagai penyimpan nilai yang tidak akan terdampak nilai tukar, inflasi, deflasi dan pengaruh situasi ekonomi.
Karena dinar dan dirham berbasis emas dan perak, pemerintah tidak dapat secara mudah mengubah kebijakan moneter untuk mengontrol jumlah uang yang beredar, yang sering kali menyebabkan inflasi. Ini mengurangi risiko inflasi yang disebabkan oleh intervensi kebijakan yang tidak bijaksana.
Dinar dan dirham anti-inflasi karena nilai mereka ditentukan oleh bahan fisik yang stabil (emas dan perak), yang memiliki nilai intrinsik dan pasokan yang terbatas. Sistem ini menghindari pencetakan uang yang berlebihan, menjaga kepercayaan publik, dan melindungi daya beli terhadap fluktuasi inflasi yang sering terjadi pada mata uang fiat.
Satuan Dirham
Denominasi Dirham | Berat Perak dalam Gram |
---|---|
1/6 Dirham | 0,4959 Gram |
1/2 Dirham | 1,4875 Gram |
1 Dirham | 2,9750 Gram |
2 Dirham | 5,9500 Gram |
Satuan Dinar
Denominasi Dinar | Berat Emas dalam Gram |
---|---|
1/4 Dinar | 1.0625 Gram |
1/2 Dinar | 2.1250 Gram |
1 Dinar | 4.2500 Gram |
2 Dinar | 8.5000 Gram |
Tabel Konversi Dinar dan Dirham Serta Satuan Denominasi Pecahannya
Satuan | Setara |
---|---|
1 Dinar | 4 keping 1/4 Dinar |
2 Dinar | 8 keping 1/4 Dinar |
1 Dinar | 2 keping 1/2 Dinar |
2 Dinar | 4 keping 1/2 Dinar |
1 Dirham | 6 keping 1/6 Dirham |
2 Dirham | 12 keping 1/6 Dirham |
1 Dirham | 2 keping 1/2 Dirham |
2 Dirham | 4 keping 1/2 Dirham |
“Standar berat dirham ditentukan berdasarkan hadits Nabi Muhammad, yaitu 7 dinar sama dengan 10 dirham. Dalam berat, 1 dirham setara dengan minimal sekitar 2,975 gram perak“
Tabel Konversi dari Dinar ke Dirham
Satuan Dinar | Setara Dirham |
---|---|
7 Dinar | 10 Dirham |
29,75 Gram Emas | 29,75 Gram Perak |
Dalam hal ini, Berat Emas dan Perak adalah setara atau sama, namun satuan Denominasi berbeda, dimana dalam dinar, berat emas 29,75 gram tersebut setara dengan 7 Dinar, namun dalam Denominasi Dirham, 29,75 gram perak sama dengan 10 Dirham. (red)