Seputaremas.co.id | 30 September 2024 Jakarta – Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu. Ini berarti daya beli uang menurun, di mana uang yang sama membeli lebih sedikit barang atau jasa dari waktu ke waktu. Penyebab inflasi bisa berasal dari beberapa faktor
Inflasi Tarikan Permintaan, Terjadi ketika permintaan akan barang dan jasa melebihi kapasitas produksi, sehingga harga-harga naik. (bersifat sementara, kecuali penyebab naik nya permintaan ini akibat dari penambahan peredaran uang, harga tidak akan turun kembali kecuali pasokan barang atau jasa bertambah sesuai dengan peredaran uang)
Inflasi Dorongan Biaya, Terjadi ketika biaya produksi meningkat (misalnya terjadi kenaikan harga bahan bakar atau upah), sehingga produsen terpaksa menaikkan harga produk. (biasanya terjadi bila ada pengetatan kebijakan moneter yang berdampak melambungkan inflasi, sehingga upah dan produksi harus ikut naik)
Inflasi Terstruktur, Terjadi ketika ada ketidakseimbangan dalam struktur ekonomi, seperti inefisiensi atau masalah distribusi yang menyebabkan peningkatan harga. (inflasi speerti ini bersifat sementara dan sewaktu-waktu, atau hanya terjadi di kondisi anomali tertentu)
Sementara itu, Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu. Dalam kondisi deflasi, daya beli uang meningkat, sehingga uang yang sama bisa membeli lebih banyak barang atau jasa. Namun, deflasi sering kali dihubungkan dengan penurunan aktivitas ekonomi dan dapat menyebabkan resesi. sebab yang menimbulkan Deflasi adalah.
Penurunan Permintaan, Jika konsumen dan bisnis mengurangi pengeluaran, harga barang dan jasa bisa turun. (dalam hal ini Deflasi terjadi karena suku bunga biasanya dinaikan, kemudian uang tertarik dari peredaran, menyebabkan ketidak stabilan ekonomi dan resesi bahkan berimbas krisis baik keuangan maupun ekonomi karena kurangnya peredaran alat pembayaran yang di butuhkan, Deflasi tidak serta-merta menghilangkan uang dari peredaran, namun hanya menurunkan jumlahnya di peredaran, setelah suku bunga di turunkan, peredaran uang akan kembali banyak bahkan bertambah, dan inflasi akan kembali naik 2 sampai 3x lipatnya dari sebelumnya)
Kelebihan Produksi, Jika produksi melebihi permintaan, stok yang tidak terjual bisa memaksa perusahaan menurunkan harga.(bersifat sementara, utamanya bila distribusi di perlancar, dan bila barang atau bahan mentah kembali di olah, sehingga baik barang maupun jasa yang terdampak deflasi, akan kembali normal karena bersifat sementara, sampai barang/jasa itu kembali normal atau bertambah)
Penguatan Mata Uang, Mata uang yang semakin kuat dapat menyebabkan barang impor menjadi lebih murah, sehingga menurunkan harga secara umum.
Inflasi sering dianggap sebagai bagian normal dari ekonomi yang berkembang, sementara deflasi dianggap berbahaya karena bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi, namun sebetulnya bila Inflasi yang di sebabkan tersebut tanpa disertai dengan bertambah nya alat tukar / pembayaran, maka harga akan kembali turun setelah permintaan dan penawaran kembali normal.
Sebaliknya, Deflasi juga sama, bila dalam hal ini Pasokan pada Barang dan Jasa tidak terus bertambah, maka Deflasi akan normal dengan sendirinya ketika permintaan dan penawaran kembali normal.
Inflasi dapat ‘Menurunkan Daya Beli‘, karena terjadi Penurunan Nilai tukar uang terhadap hasil ekonomi baik barang maupun jasa, sehingga daya beli Alat tukar kita (uang) jadi Menurun akibat kenaikan harga-harga, Sementara Deflasi sebaliknya, dimana Penurunan Nilai ekonomi terjadi karena Penurunan jumlah Alat Pembayaran yang beredar sehingga terjadi ‘Krisis Daya Beli’ akibat tidak adanya uang sebagai alat pembayaran di peredaran.
Tujuan sebenarnya dari inflasi, dalam konteks kebijakan ekonomi, adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi yang berkelanjutan. Inflasi, dalam jumlah yang terkendali, dianggap sebagai hal yang normal dan bahkan sehat bagi ekonomi, Tetapi Uang yang di tarik dari Peredaran lewat Kebijakan Kenaikan suku bunga akan Kembali lebih banyak dengan berikut pembayaran Bunga nya, Menurunkan Inflasi (kenaikan harga-harga) dengan cara Mengurangi peredaran uang juga berdampak Deflasi (krisis daya beli), kecuali bila mengurangi peredaran uang tersebut bersifat permanen, sehingga Inflasi tidak sampai menurunkan daya beli dari uang yang kita gunakan, karena alat pembayaran tidak terus bertambah dari waktu ke waktu. (red)