Seputaremas.co.id I 01 Februari 2024 Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyoroti keunggulan nilai tukar rupiah dibandingkan dengan Thailand dan Filipina dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta.
Menurut Perry, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga merupakan hasil dari kebijakan moneter yang konsisten dan kerja sama yang baik antara BI dan pemerintah. Hingga akhir Desember 2023, rupiah menguat 1,11 persen year-on-year (yoy), melampaui bath Thailand (0,76 persen) dan peso Filipina (0,62 persen).
Penguatan rupiah didukung oleh aliran modal asing sepanjang 2024, mencapai Rp15,39 triliun. Proyeksi ke depan menunjukkan stabilitas nilai tukar yang berkelanjutan, dengan kecenderungan penguatan terutama di paruh kedua 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen sepanjang 2023, dengan angka pengangguran menurun menjadi 5,32 persen dan tingkat kemiskinan mencapai 9,36 persen. Optimisme ini dipertahankan untuk 2024, didorong oleh perbaikan kondisi ekonomi, daya beli yang terjaga, inflasi rendah (2,6 persen), dan neraca dagang surplus.
Sri Mulyani juga merinci proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 5,2 persen di tahun 2024, dengan Pemilu 2024 diharapkan memberikan dampak positif pada konsumsi. Pemerintah menargetkan peningkatan konsumsi baik dari sektor pemerintah maupun masyarakat, dengan dukungan dari penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). (red)